Tips Ajarkan anak senang berpuasa

Bookmark and Share





Tidak ada referensi berapa usia anak untuk berpuasa sebab kondisi tubuh setiap anak berbeda. Namun dalam ajaran agama, orang tua sangat dianjurkan melatih anak berpuasa sedari dini.

Cara menentukan kemampuan berpuasa pada anak sebenarnya mudah saja. Seorang anak yang merasa lemah pasti akan mengeluh lapar. Jangan sampai menunggu keadaan ini terjadi apalagi sampai sang anak berkeringat dingin dan muntah. Bisa jadi kadar gula menurun dan dehidrasi.

Jika keadaan itu terjadi pada anak saat berpuasa segerakanlah berbuka pada pertengahan hari. Jangan lupa untuk memuji usahanya karena berupaya berpuasa dari dari terbit fajar sampai tengah hari. Biasakan jangan mengonsumsi makanan besar sekaligus. Karena ini hanya akan membuat sistem pencernaan bereaksi terkejut. Berikan minuman pembuka bersama makanan ringan yang dapat memulihkan energi.

Tekankan kepada anak bahwa puasa hanya mempercepat sarapan dan menunda makan siang. Dengan demikian anak Anda tidak akan merasa berat melakukannya. Selanjutnya latih kekuatan anak dengan berpuasa secara bertahap.

Pada awal latihan puasa, jika anak Anda terbiasa sarapan pukul 7 pagi, cobalah untuk mereka berpuasa sampai pukul 10 pagi. Setelah itu mereka makan dan dilanjutkan puasa untuk kemudian berbuka kedua kalinya pada pukul 3 sore. Dengan begitu puasa di tahun berikutnya, biasakan anak berpuasa hingga pukul 12 siang, lalu berbuka untuk kemudian berpuasa kembali sampai waktu Magrib tiba. Semuanya itu harus disesuaikan dengan kemampuan anak Anda.

Bagi anak usia sekolah saat berpuasa perhatikan jam biologis mereka. Biasanya sampai pukul 12 siang mereka masih bisa bertahan untuk berpuasa. Jika mereka merasa tidak kuat tawarkan untuk berbuka. Namun bila anak masih terlihat segar, ajaklah mereka melakukan hal menyenangkan untuk mengabaikan rasa lapar dan haus seperti membaca cerita dan menonton film favorit.

Perlu dipahami juga pada awal puasa di tiga hari pertama adalah waktunya tubuh menyesuaikan perut yang kosong. Jangan khawatir bula anak mengurangi aktivitas dan lebih banyak tidur karena energi mereka berkurang.

Untuk kegiatan sahur, setelah makan tekankan pada anak untuk tidak bergerak berlebihan karena energi akan terkuras dan akhirnya tubuh lemah serta haus melanda. Lebih baik tidur atau mengisi kegiatan yang tidak menghabiskan banyak energi. 

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar

Powered By Blogger